Isibola-Milan, Striker Inter Milan, Romelu Lukaku hanya bertahan dua musim bersama Manchester United setelah dipersilahkan pergi oleh sang pelatih, Ole Gunnar Solskjaer.
Dibeli dari Everton pada bursa transfer musim panas 2017, Lukaku sempat menjadi andalan Manchester United di musim pertamanya karena mampu mencetak 16 gol dan 7 assist di 34 penampilannya di Liga Inggris.
Namun pada musim keduanya, pemain asal Belgia ini dianggap menurun oleh
Solskjaer dan dikiritik berbagai pihak. Mengenai musim keduanya yang buruk,
Lukaku mengatakan itu merupakan akhir perjalanannya bersama MU.
“Satu tahun yang buruk bisa terjadi kepada siapa saja di karir mereka, bagi saya itu sudah selesai.”
“Anda tahu apa yang terjadi dibalik layar, itu sudah selesai, bagi saya, itu selesai,” terang Lukaku.
Dia sempat merasa sulit ketika harus memutuskan untuk pergi dari Manchester United. Meskipun begitu dirinya sudah membulatkan tekat untuk pindah untuk bisa lebih berkembang dan mencari pelatih yang benar-benar menginginkannya.
“Itu adalah situasi yang sulit bagi saya untuk memutuskan kemana saya harus pergi. Saya harus bisa belajar dari aspek lain permainan saya sendiri dan bekerja dengan seseorang yang benar-benar menginginkan saya,” jelas Lukaku.
Sebenarnya Solskjaer ingin Romelu Lukaku bertahan, namun apadaya sang pemain memang ingin keluar karena sudah tidak bergairah.
” Solskjaer ingin saya bertahan, tapi saya katakan padanya saya sudah selesai.” Ujarnya.
“Saya sudah tidak memiliki gairah lagi, saya berterima kasih padanya karena dia membantu saya untuk mewujudkan kepindahan ini,” ungkap pemain berusia 26 tahun ini.
Setelah meninggalkan MU, Lukaku merasa mantan timnya itu mendatangkan berbagai pemain yang sesuai. Dirinya pun berharap MU bisa lebih sukses kedepannya.
“Mereka melakukan hal yang benar dengan mendatangkan beberapa pemain yang tepat.”
” Solskjaer melakukan pekerjaannya dengan baik dan hasilnya bagus untuk mereka. saya berharap yang terbaik kedepannya untuk mereka,” terang Lukaku.
Pemain yang total sudah mencetak 42 gol dari 96 laga bagi Manchester
United ini sebenarnya hampir saja bergabung dengan Juventus. Namun
karena Antonio Conte dan Inter Milan adalah klub favoritnya sejak
kecil, dirinya memantapkan untuk memilih Inter.
“Itu sangat dekat, (bergabung dengan Juventus), itu benar-benar
sangat dekat tapi pikiran saya sudah mantap ke Inter, dan juga
pelatihnya.”
“Ketika saya kecil, Inter adalah idola saya di Italia, saya mengidolakan Adriano dan Ronaldo,” ungkap Lukaku.
Selain itu, Conte menjadi aktor penting alasan Lukaku lebih memilih Inter Milan ketimbang Juventus.
“Sebenarnya ketika Inter datang, Conte adalah orang yang meinginkan saya sejak di Chelsea dan ketika dia masih di Juventus.”
“Saya seperti berpikir inilah saatnya untuk pindah kesana dan melihat seperti apa jadinya, tapi tetap dengan rendah diri dan bekerja keras,” jelasnya.
Kini dirinya seperti menemukan jawaban yang tepat setelah memilih melanjutkan karirnya di Inter Milan.
Total kini Lukaku sudah menyarangkan 25 gol dan lima assist selama 35 laganya bersama Inter Milan.
Duetnya bersama Lautaro Martinez di lini depan tim berjulukan Nerazzurri ini menjadi momok mengerikan di Liga Italia.
Sayangnya kini aksi Lukaku dan Inter di Liga Italia harus tertunda akibat virus Corona dan belum jelas hingga kapan Liga akan ditangguhkan.
