Isibola-Jakarta, Tak cuma klub Premier League, tim di divisi bawah Liga Inggris juga terdampak pandemi virus corona. Oleh karena itu, tim di Liga teratas diminta membantu.
Liga Inggris dihentikan sampai 4 April 2020. Alasannya karena kasus virus corona yang meningkat di Eropa.
Di Britania Raya sampai, Rabu (18/3/2020), ada sebanyak 1960 kasus Covid-19. Sebanyak 71 orang meninggal dunia di negeri Ratu Elizabeth, ada 65 pasien sembuh dalam data yang dilansir oleh Johns Hopkins University.
Dari semua yang terinfeksi virus corona, ada beberapa pelaku sepakbola yang juga terjangkit. Manajer Arsenal, Mikel Arteta, salah satunya. Sebab itu juga Liga Inggris mendesak dihentikan.
Dampak ekonomi jelas dirasakan klub. Tak cuma yang besar, juga klub kecil. Oleh karena itu, eks pemain Liverpool dan Tottenham Hotspur, Jamie Redknapp, ingin klub Premier League menunjukkan kepedulian.
“Saat dunia membaik dan kita semua bisa memulai lagi, samat sangat penting klub Premier Lewague dan klub lain membantu dan melakukan apapun yang bisa mereka lakukan agar klub terus berjalan,” kata Redknapp di Sky Sports.
“Ada banyak klub kecil bisa bangkrut karena ini, mereka membutuhkan sedikit bantuan. Itu tak akan merugikan untuk klub Premier League, mengingat jumlah uang yang dihasilkan oleh liga, agar sepakat untuk melakukan sesuatu.”
“Ada banyak orang ingin pergi dan melihat tim mereka bermain di hari Sabtu.”
“Andai anda merampas itu dari hidup mereka dan mata pencaharian mereka, itu bisa berdampak pada finansial dan kesehatan mental. Orang-orang membutuhkan sepakbola sebagai pelepas penat, jadi kita mesti memastikan sepakbola melakukan semua yang bisa dilakukan untuk memberi bantuan finansial pada klub-klub ini agar bisa terus lanjut,” dia menambahkan.
Premier League merupakan salah satu kompetisi dengan pendapatan terbesar. Dari hak siar saja, satu klub bisa mendapatkan 30 juta pound sterling atau setara RP 550 miliar.
Secara keseluruhan, Premier League menghasilkan 9,2 miliar pound sterling dari penjualan hak siar di seluruh dunia atau setara Rp 169 triliun.