IsiBola.com, Jakarta – Marco Giampaolo menjelaskan alasannya mencadangkan bomber andalan AC Milan, Krzysztof Piatek. Pelatih AC Milan tersebut kesal terus menerus mendapat cecaran publik soal menurunnya ketajaman penyerang Krzysztof Piatek. Pria berkebangaan Italia itu dengan ketus menjawab apabila sang striker andalan dicadangkan, maka dirinya lah yang diharapkan akan mencetak gol.
Allenatore anyar I Rossoneri, Marco Giampaolo, mengubah strategi setelah timnya kalah 0-1 dari Udinese di pertandingan pembuka Serie A Italia 2019/20, Minggu (25/08/19). Eks pelatih Sampdoria itu memutuskan tidak memainkan pencetak gol terbanyak AC Milan di Serie A 2018/19, Krzysztof Piatek, di skuat utama Diavolo.
Piatek memang menurun drastis dibandingkan setengah musim pertamanya berkostum AC Milan. Pemain asal Polandia itu baru menorehkan dua gol dari enam laga Liga Italia 2019-2020. Celakanya, kedua gol tersebut berasal dari titik penalti.
Baca Juga: Barcelona Siapkan Pengganti Luis Suarez
Desakan untuk membangkucadangkan penyerang berusia 24 tahun itu kian kencang. Namun, Marco Giampaolo dengan ketus menjawab, AC Milan tidak bisa menaruh pemain paling tajamnya musim lalu di bangku cadangan. Sebab, tidak ada lagi sumber gol yang bisa dipercaya.
“Saya memiliki keputusan berbeda di setiap pertandingan. Kali ini, saya memilih Andre Silva dan Ismael Bennacer. Namun, sesungguhnya AC Milan memiki banyak pemain yang dapat diandalkan,” ujar sang pelatih kepada DAZN.
“Piatek adalah pemain yang hebat, namun saya rasa tidak akan menjadi masalah jika dirinya sesekali menempati bangku cadangan. Semua pemain harus mengorbankan segalanya untuk Milan. Hal ini berarti, mereka harus siap menghadapi setiap situasi,” lanjutnya.
Baca Juga: Chelsea Diprediksi Akhiri Musim Ini Di Empat Besar
“Milan tidak bisa mencadangkan pemain paling tajamnya. Kalau Piatek tidak cetak gol, lalu siapa? Saya? Saya mungkin bisa meninggalkannya untuk satu, dua, atau maksimal tiga pertandingan dalam satu musim. Tapi, Anda tidak bisa berpikir untuk menyerah dengan striker yang dimiliki,” tutur Marco Giampaolo, dinukil dari Football Italia, Sabtu (5/10/2019).
“Kami termasuk tim dengan penguasaan bola dan supremasi wilayah terbaik. Kami hanya kurang mengancam di sepertiga akhir lapangan dan harus bekerja keras untuk memperbaikinya,” sambung pelatih kelahiran Swiss tersebut.
AC Milan punya kesempatan untuk bangkit pada laga tandang di pekan kedelapan Liga Italia 2019-2020 kontra Genoa, Minggu 6 Oktober dini hari WIB. Apabila kembali kalah, bukan tidak mungkin Marco Giampaolo akan tercelat dari posisinya sebagai pelatih.
