Isibola – Jakarta, Pemerintah Inggris memberi izin kompetisi sepak bola, termasuk Premier League, menggelar kembali pertandingan-pertandingan pada Bulan Juni.
Sekretaris Negara Bidang Budaya, Media, dan Olahraga, Oliver Dowden, menyatakan pemerintah mendukung rencana pengguliran agenda olahraga dengan memperhatikan syarat-syarat kesehatan, keamanan, dan keselamatan
“Kami setuju kita akan melanjutkan semuanya asalkan benar-benar aman bagi kesehatan dan baik bagi pemain, pelatih dan staf,” kata Dowden dalam rapat dengan perwakilan sepak bola di Inggris, Kamis (14/5).
“Pemerintah membuka pintu bagi kompetisi sepak bola kembali dengan memperhatikan masalah keamanan pada Juni,” sambungnya dikutip dari Sky Sports.
Sebelumnya Premier League telah merencanakan pertandingan sisa musim kompetisi 2019/2020 dilaksanakan tanpa penonton untuk mencegah penularan virus corona.
Dengan rencana tersebut, pemerintah berharap fan dan suporter tetap mendapat akses untuk dapat menyaksikan kesebelasan-kesebelasan bertanding.
Selain itu pemerintah Inggris, melalui Dowden, juga berharap kelanjutan liga pada bulan Juni dapat menghadirkan keuntungan finansial bagi dunia sepak bola.
“Sekarang semua tergantung dari otoritas sepak bola untuk menyetujuai dan menuntaskan detail rencana mereka, dan ada itikad baik untuk mencapai hal ini bagi para penggemar, komunitas sepak bola dan negara secara keseluruhan,” kata Dowden.
“Pemerintah dan para ahli medis akan terus memberi panduan dan dukungan untuk mewujudkan rencana ini,” tambahnya.
Setelah dihentikan sejak 9 Maret, Liga Inggris diprediksi akan kembali berlansung pada pertengahan bulan Juni. Hanya saja semua masih dalam pembicaraan dan masih menunggu perkembangan terkini mengenai pandemi covid-19 di negara tersebut.
Project Restart pun sudah disiapkan operator Premier League. Berikut tahapan persiapan untuk menggelar sebuah pertandingan Liga Inggris seperti berikut :
H-1 Pertandingan
Pemain dari masing-masing tim akan menjalani latihan terakhir sebelum bertanding keesokan harinya. Sesi latihan ini berlangsung pukul 13.00 waktu setempat dan berakhir sekitar pukul 14.30.
Sore harinya para pemain akan ditempatkan di hotel, baik itu tim tuan rumah dan tim tamu. Kedua tim akan berada di hotel yang terpisah.
Setiap pemain akan menempati kamar yang berbeda. Pihak klub disarankan untuk menempatkan pemain di satu lantai yang sama atau bahkan menjadikan hotel hanya digunakan oleh mereka demi mencegah kontak dengan dunia luar.
Sementara itu di stadion, segala sisi akan dibersihkan untuk memastikan tempat dalam keadaan steril. Mulai dari ruang ganti hingga semua area yang dilewati atau digunakan pemain.
Hari Pertandingan
Persiapan untuk pertandingan dimulai sekitar pukul 08.00 waktu setempat. Pihak keamanan melakukan penjagaan ketat dan hanya orang dengan tanda pengenal yang bisa masuk ke stadion.
Dua jam berselang, lebih banyak orang akan datang ke stadion. Mulai dari pihak keamanan berjumlah 30 orang, ofisial pertandingan seperti tiga orang operator VAR dan tiga orang operator Hawk-Eye. Begitu pula dengan tim produksi televisi.
Sekitar pukul 10.00 sudah ada 150 orang yang berada di stadion atau setengah dari jumlah orang yang diperbolehkan hadir dalam pertandingan di tengah pandemi corona.
Pukul 12.00, polisi, pemadam kebakaran, dan
paramedis sudah berada di stadion. Selain itu, sebagian personil tim pelatih
sudah tiba di stadion, termasuk kitman. Di setiap pintu
stadion juga akan ditempatkan petugas yang akan mengecek suhu tubuh setiap
orang yang datang.
Pukul 13.00 – Pertandingan Selesai
Para pemain meninggalkan hotel tim. Seperti di Jerman, pemain
akan keluar dari pintu hotel yang berbeda dari pengunjung lain untuk mencegah
kemungkinan terinfeksi virus corona.
Para pemain juga mungkin akan diangkut dengan beberapa
kendaraan agar bus tidak penuh. Hal ini dilakukan untuk mengikuti aturan jaga
jarak dan seluruh mobil sudah disemprot disinfektan. Para pemain juga
diperbolehkan untuk menggunakan masker.
Begitu tiba di stadion seluruh pemain akan masuk ke ruang
ganti. Setiap ruangan wajib menyediakan hand sanitizer.
Pukul 13.30, seluruh orang-orang yang berkepentingan sudah
hadir di stadion. Termasuk 130 jurnalis dari media yang berbeda-beda.
Jelang kick-off akan akan ada empat anak gawang yang ditugaskan. Mereka akan diminta untuk mencuci tangan sebelum dan selama pertandingan, serta mungkin menggunakan sarung tangan.
Para pemain kemudian masuk ke lapangan. Tidak akan ada jabat tangan yang dilakukan oleh pemain dari kedua tim.